Powered By Blogger

Selasa, 18 Februari 2014

Mencari Sumber Modal Usaha

            Sebelum mempertimbangkan sumber uang, wirausahawan hendaknya mempertimbangkan pengganti modal. Uang memang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel, tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaannya tersebut bisa dilakukan dengan cara lain. Uang sebagai sumber dana untuk membeli barang-barang modal bisa digantikan dengan cara barter antara satu pihak dengan pihak lain. Misalnya pemilik siaran televisi bisa mengadakan barter peralatan kantor dengan iklan.
            Pembagian kepemilikan saham juga merupakan satu cara untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Penundaan pembayaran untuk pembelian bahan baku merupakan salah satu cara untuk mengalihkan dana yang sangat dibutuhkan pada kebutuhan lainnya.
Sumber Pembiayaan
            Wirausahawan mempunyai akses pada dua kategori keuangan : pribadi dan masyarakat. Sebagian besar usaha bermula dari sumber daya pribadi. Sebuah perusahaan mungkin didirikan dengan modal awal yang diperoleh dari tabungan pribadi dari para pemiliknya.
            Sahabat dan orang dekat mungkin bisa juga menjadi sumber pembiayaan pribadi. Keinginan mereka untuk meminjamkan atau menanamkan uangnya terletak pada pengetahuan mereka dan kepercayaan terhadap pengalaman, karakter dan kemampuan individu. Pengetahuan ini mengurangi resiko ketidaktahuan yang dihadapi oleh investor dari luar.
Prefensi Investor
            Menemukan sumber modal usaha dengan sendirinya tidak cukup, karena semua sumber mempunyai prefensi dan ketidaksukaan. Penting untuk diketahui pada tahap perkembangan perusahaan mana pemodal akan menanamkan dananya. Proses ini diuraikan dengan melihat tahap-tahap perkembangan perusahaan.
Tahap nol—Biasanya pada tahap nol ini beberapa dana finansial (milik wirausahawan) telah ditanamkan, telah dilakukan sejumlah usaha, prototip mungkin telah dikembangkan.
Tahap I—Tahap pemula. Selama tahap ini operasi diformalkan dan produk/jasa telah dikembangkan dan dihasilkan. Tahap pertama ini dibiayai dengan modal awal.
Tahap II—Terjadi ketika perusahaan telah mempunyai catatan operasi. Perusahaan telah melalui tahap awal pertumbuhan dan telah menggunakan teknik analisa investasi konvensional. Perusahaan mengembangkan barang modal dan mulai merencanakan pertumbuhan jangka panjang.
Tahap III—Ekspansi lebih lanjut bisa dilanjutkan karena indikasi yang menguntungkan dari potensi perusahaan. Jumlah dana yang dibutuhkan jauh lebih besar dari yang diperoleh pada tahap awal dan investor terdahulu mulai mendapatkan keuntungan dan likuiditas. Pada tahap ini mungkin dilakukan go publik untuk mendapatkan dana tambahan dan memungkinkan investor terdahulu mendapatkan keuntungan melalui penjualan sebagian dari saham mereka (penawaran sekunder).
Tahap IV—Perusahaan pada tahap kedewasaan dan menjadi perusahaan yang mapan.
            Wirausahawan hendaknya mendekati pemodal yang mempunyai preferensi sama dengan jenis usaha dari perusahaan. Sebagian besar pedoman sumber pemodal ventura menunjukkan preferensi industri dari pemodal ventura.

Sumber: Wiratmo, Masykur. Kewirausahaan. Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar