Powered By Blogger

Selasa, 18 Februari 2014

Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan

            Untuk mendapatkan modal, seseorang perlu mengetahui berapa banyak uang yang dibutuhkan. Namun banyak wirausahawan yang tidak mengetahui cara memperkirakan kebutuhan finansial dari perusahaan. Perencanaan finansial dibagi menjadi dua bagian : perencanan likuiditas dan perencanaan laba. Perencanaan likuiditas dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan. Satu unsur proyeksi aliran kas melibatkan proyeksi penjualan dan laba perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga mempunyai keabsahan independen sebagai laporan rugi laba perusahaan dimasa depan. Sumber utama untuk menentukan kebutuhan finansial perusahaan adalah proyeksi aliran kas didukung oleh proyeksi aliran laba.

Penentuan Kebutuhan Kas Untuk Memulai Usaha
            Kas yang diperlukan untuk memulai bisa diproyeksikan dengan beberapa cara. Terdapat tiga pendekatan untuk tiap-tiap jenis usaha perdagangan, manufaktur dan bisnis jasa-jasa. Pendekatan pendapatan yang diperlukan (desired income) mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan pribadi tahunan. Pendekatan tingkat sewa (rental rate) menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendukung sewa yang dimaksud. Pendekatan kas yang tersedia (cash available) dimulai dengan jumlah modal yang dimaksud agar tersedia untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan efisiennya.
            Metode standar adalah untuk memproyeksikan tingkat penjualan yang diharapkan, pengeluaran yang berkaitan dan dana tambahan yang dibutuhkan bagi asset modal.
Penentuan Kebutuhan Kas bagi Perusahaan yang sudah ada
            Untuk bisnis yang sudah ada, laporan rugi laba lengkap, neraca dan proyeksi aliran kas akan membantu manajemen dan investor. Terdapat beberapa cara untuk memproyeksikan kebutuhan kas. Enam langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan baru untuk memproyeksikan kebutuhan kas adalah :
  1. Membuat proyeksi laporan rugi laba
  2. Membuat rencana arus kas dan item-item neraca
  3. Membuat proyeksi aliran atau arus kas
  4. Membuat proyeksi neraca
  5. Membuat ringkasan kebutuhan dan penggunaan kas
  6. Menentukan bagian dari kas total yang dibutuhkan untuk dibiayai dengan modal ventura.
Sumber: Wiratmo, Masykur. Kewirausahaan. Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar