Perusahaan kecil baru
menghadapi kendala tertentu yang mempersempit pilihan produk. Perusahaan harus
menyesuaikan produk dan prosesnya pada sumber daya uang, tenaga kerja, dan
fasilitas yang terbatas. Jika tidak perusahaan tidak akan bisa bertahan dalam
menghadapi fase permulaan dan pertumbuhan awal.
Perusahaan kecil hendaknya memilih segmen pasar yang
memungkinkannya menggunakan ukuran perusahaan yang kecil semaksimal mungkin. Strategi
ini akan bisa menghindarkan perusahaan tersebut dari persaingan.
Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan
lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para
pelanggannya untuk memproduksi sendiri. Jika produk atau proses yang ditawarkan
memerlukan peralatan khusus atau keterampilan khusus yang dimiliki oleh
perusahaan itu, kecil kemungkinan munculnya pesaing baru.
Karakteristik lain dari produk atau proses yang harus
dicari oleh perusahaan adalah tingginya nilai tambah. Agar menguntungkan, keuntungan
penjualan harus lebih besar dari biaya-biayanya. Biaya- biaya tersebut termasuk
biaya tenaga kerja, biaya bahan, biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya adaministrasi.
Alasan pendirian usaha kecil adalah untuk menambah sebanyak mungkin nilai pada
produk atau proses melalui penerapan kemampun khusus.
Cara lain melihat pada konsep ini adalah apa yang
dikatakan oleh Peter F. Drucker sebagai nilai yang disumbangkan (contributed
value). Nilai yang disumbangkan mengukur perbedaan antara pendapatan kotor yang
diterima oleh perusahaan bagi penjualan produk atau jasa dan apa yang
dikeluarkan untuk bahan mentah ditambah jasa-jasa yang harus dibayar. Nilai
yang disumbangkan mengukur efektifitas usaha total organisasi didalam merubah
keahliannya menjadi laba. Nilai tersebut memperhitungkan semua biaya-biaya
usaha dan balas jasa kotor yang diterima dari usaha tersebut. Semakin kecil
biaya bahan dan semakin tinggi keterampilan yang diterapkan untuk menambah
nilai bahan mentah, semakin besar kemungkinan diperolehnya laba. Tujuan dari
perusahaan kecil karenanya adalah untuk mengembangkan tingkat keterampilan
tertinggi yang bisa diterapkan pada bahan dengan tujuan meningkatkan nilai yang
disumbangkan pada produk yang dijualnya.
Pertimbangan penting lainnya dari usaha kecil adalah
rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses. Perusahaan
kecil hendaknya mencari produk atau proyek yang bisa ditangani dengan baik
dalam kapasitas finansial mereka. Proyek yang lama menuntut aliran kas untuk
pembayaran gaji, bahan dan jasa. Perusahaan bisa melihat aliran kasnya
mengering jika tidak hati-hati didalam menjamin aliran masuk uang dari
penjualan dengan dasar akuntansi. Banyak perusahaan kecil yang menjadi bangkrut
karena kurangnya aliran kas. Bahaya yang harus dihindari adalah mengeringnya
sumber daya likuid dari perusahaan pada proyek yang hasilnya baru bisa
dinikmati dimasa depan.
Sumber: Wiratmo, Masykur.
Kewirausahaan. Universitas Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar